PERAN BNN DALAM PEMBERIAN REHABILITASI KEPADA PARA PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JENIS BARU DI KABUPATEN BOYOLALI (Studi Kasus Di Wilayah Kabupaten Boyolali)

SABELLA, MELINDA PERAN BNN DALAM PEMBERIAN REHABILITASI KEPADA PARA PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JENIS BARU DI KABUPATEN BOYOLALI (Studi Kasus Di Wilayah Kabupaten Boyolali). PERAN BNN DALAM PEMBERIAN REHABILITASI KEPADA PARA PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JENIS BARU DI KABUPATEN BOYOLALI (Studi Kasus Di Wilayah Kabupaten Boyolali).

[img] Text
3. JURNAL 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (275kB)

Abstract

Penyalahgunaan narkoba menjadi perhatian dari berbagai kalangan. Mulai dari pemerintahan, LSM, ORMAS, bahkan masyarakat juga turut serta membicarakan tentang bahaya narkoba. Penanganan dalam menanggulangi penyalahgunaan pengedaran narkoba yang makin meluas dinilai sangat penting dalam melindungi masyarakat, mengingat kesehatan hidup masyarakat yang utama dimana dinilainya suatu negara yang baik dari tingkat kesejahteraan hidup masyarakatnya. Penelitia aini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran BNN dalam pemberian rehabilitas kepada para pelaku penyalahgunaan narkotika jenis baru di kabupaten Boyolali dan untuk mengetahui hambatan dan kendala apa saja BNN dalam pemberian rehabilitas kepada para pelaku penyalahgunaan narkotika jenis baru di kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis. Hasil penelitian penyalahgunaan narkotika mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan khusus terhadap gangguan kesehatan akibat dari penyalahgunaan narkotika dan menghilangkan rasa ketergantungan. Seperti yang dilakuka adi BNN Kabupaten Boyolali, pertama-tama dilakukan detoksifikas auntuk mengeluarkan racun-racun yang berada di dalam tubuhnya dengan cara mandi uap dengan menggunakan rempah-rempah tradisional kemudian diberikan terapi untuk menghilangkan ketergantungannya. Dan kemudian diberikan konseling dan bimbingan rohani, bahkan telah ada wacana mengenai akan diterapkannya suatu program after rehabilitation, yaitu berupa program yang bertujuan agar mantan pemakai yang telah sembuh memiliki kepercayaan diri untuk kembali bergaul ke tengah tengah masyarakat. Kendala yang sering terjadi dalam merealisasikan rehabilitasi terkendala baik dalam bidang hukum maupun anggaran ataupun fasilitas rehabilitasi yang tidak memadai. Sebenarnya volume Balai ini dapat menampung 250 orang, tetapi anggaran dari pemerintahahanya mampu dipergunakan untuk 150 orang saja. Jadi dalam satu tahun cuma 300 orang yang dapat direhabilitasi disini. Karena semua biaya rehabilitasi ditanggung Negara jadi kalau ada orang ke 301 siapa yang mau biayai? biaya yang diberikan pemerintahahanya mampu untuk 300 orang saja. Sehingga kalau ada orang yang ke 301 maka dia berada di daftar tunggu dulu sekalian diberi rawat jalan. Tapi kami tidak bisa menjamin apa yang dilakukan diluar sana.

Item Type: Article
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Admin Repository UIBS
Date Deposited: 05 Jan 2023 04:14
Last Modified: 05 Jan 2023 04:14
URI: https://repository.uniba.ac.id/id/eprint/652

Actions (login required)

View Item View Item